Taman Safari Indonesia, Bogor
Di hari Selasa 4 Juli 2017, kami sekeluarga berempat plus teteh yang bantu di
rumah memilih rekreasi ke taman safari. 3 orang dari kami, diriku, kakak Aqila dan dedek Akhtar belum pernah ke taman Safari.
Kalau Akhtar wajar saja, masih usia 2 tahun dan belum pernah jalan2 kesana.
Kakak Aqila belum pernah ke taman safari karena belum sempat diajak, tiap masuk sekolah tk (2 tk yg berbeda) selalu kebagian angkatan yg nggak lagi jalan2 ke taman safari. Haha.
Yang sangat ironis adalah mamanya, eikeh...37 thn, dan 31 thn tgl di Bogor,
baru sekarang bisa ke taman safari. But that's okay...no regret at all.
Sebelum sampai kami beli 4 ikat wortel 10,000 rupiah. Awalnya si abang minta
10,000 3 ikat. Tapi kita tawar sebentar, lalu langsung deal dapat 4 ikat tanpa acara ngotot. Wah...tahu begitu minta 6 ikat. Kurang pengalaman nih.
Pada saat kita berangkat dr Bogor, waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi.
Agak telat. Dan itu adalah lebaran H+ 9. Masih banyak turis menuju daerah puncak Bogor. Dan benar saja, kami baru tiba di Taman Safari menjelang pukul 12.30, saat makan siang. Foto dulu di depan gerbang bentuk gading itu lalu lanjut beli tiket.
Harga tiket untuk dewasa adalah 180,000, untuk anak 160,000. Parkir mobil
20,000. Total 880,000 (3 org dewasa, 2 anak kecil, dan parkir mobil). Bisa dengan debit card, di loket paling kiri. Turis mancanegara sepertinya dikenakan tarif 250,000 per orang. Dan gelang kertas harus dipakai sebagai tiket terusan, kecuali utk permainan wahana yang harus bayar lagi.
Akhtar sedikit rewel karena baru bangun tidur, but then jadi tenang karena takjub
lihat gajah, rusa, badak, unta, jerapah, zebra, burung hantu dan pakai acara kasih makan wortel. Saat di kandang unta eikeh ketakutan juga, krn nggak sukses-sukses masukin wortel ke dalam mulut si unta yg tinggi besar itu, bisa-bisa dia emosi dan kesal lalu tendang mobil...wedeeeh...afwan dah.
Kita juga takut lihat binatang afrika mirip banteng apa rusa gitu yang tanduknya
mengingatkan lengkung sempurna rumah gadang dan juga mirip balrog. Kita memutuskan nggak kasih wortel, takut dia deket2 dan gesek mobil. Hehe...maaf deh.
Saat itu banyak sekali kendaraan, jadi mirip macet di gerbang tol cililitan. Semua
ingin foto dan kasih makan hewan-hewan herbivora yang terawat itu. Duh jauh sekali dengan kondisi binatang di ragunan. Hiks. Ada harga ada kualitas...ih kenapa tarif ragunan nggak dinaikin aja sih? kan demi kesejahateraan hewannya juga pak bu.
Saat masuk ke area hewan predator, suasana dalam mobil agak hening. Cuma bisa
senyam senyum lihat mahluk seperti macan tutul, harimau benggala, singa. Mobil depan lama sekali untuk maju, entah karena depan mobilnya ada singa nyebrang atau gimana. Tapi saat itu dimanfaatkan utk foto dengan background singa yang lagi nguap nun jauh disana.
Pas lagi asyik foto eh mobil depan bergerak semua, dan kita masih foto2 sedikit lagi.
Lalu setelah mobil melaju kita lewati pawang yang lagi duduk di dalam mobil patroli....lirikannya ke arah kami sangat tidak ramah. Maut euy. Mungkin sebal karena kita dari jauh keliatan foto2 dalam mobil dan bikin macet. Lhaaaa...bukan salah kita pak, salah mobil depan kita tuh lama nggak gerak2, kita sih memanfaatkan situasi aja. Hehe...maap.
Then, kita lewati kudanil, buaya, orangutan, beruang dan hewan lain yang tidak bisa
disebutkan satu persatu hehe, lupa...selesai deh. Seru juga. Tapi kakak selalu takut kasih makan binatang dan pakai acara nangis segala. Ya sudlahh..
Karena lapar kita parkir sebentar di area parkir yg dekat restoran. Awalnya suami
mau ajak ke area foodcourt, tp karena ngga ketemu2 dan ngga pegang peta, akhirnya makan di restoran situ. Ternyata harganya muahaaall...kayanya semua tempat makan di dalam taman safari mahal2 sih.
Kita pesan 3 nasi goreng spesial di counter traditional food, yang harga satu piringnya
55,000. 4 gelas es teh manis yang harga per gelas nya 10,000. Gelasnya pun nggak besar. Hiks. Semua serba self service, kecuali urusan masak dan buat minuman. Baki dan sendok aja disimpen di area pintu keluar. Nice... Dan rasanya.....nyam nyam, biasa aja, adem, yah maklum deh ya, tempat rekreasi.
Jadi, ini tips kalau ke taman safari indonesia, bawa saja bekal nasi dan camilan yang
banyak dari rumah. Kemarin itu sih bawa cemilan dan minum, tapi nggak banyak. Nasi juga untuk dede akhtar aja. Juga jangan pernah lepas peta...penting! Supaya bisa menikmati semua pertunjukan dan wahana secara efektif efisien.
Then, kaka Aqila minta naik skylift, tiket 50,000. Aqila sama papa yang naik. Eike sudah
cukup lelah. Dan menurut si papa, skylift nya sekarang hanya setengah jalan saja. Nggak panjang lagi rutenya kaya dulu. Kakak Aqila minta lagi ke baby zoo...baru sempat lihat harimau bengala, eh hujan..jadi keluar lagi. Kasian juga teteh gendong akhtar keberatan begitu. Tapi kakak Aqila ngga pernah puas, minta naik kuda poni, tiketnya 25,000. Rute nya pendek. Kuda nya sangat bagus dan terawat, tapi keliatan lelaaaahhh...seharian kerja rodi melayani turis, ngga dikasih makanan lembur kayanya. Hahaha....habis nampak murung sih. Emang ada kuda yang ekspresinya suka cengar cengir ya?
Setelah itu perjalanan masih lanjut, nggak sempat lihat pertunjukan apapun karena
sudah lelah. Paling2 kakak Aqila dan papanya lihat kangguru dan komodo. Lalu selesai.
Sekarang taman safari punya wahana bermain seperti bianglala, kora2 dan niagara
mirip di dufan, ada pula warerpark nya, yang masing2 harus bayar lagi. Lha...niat kita ke taman safari hanya liat hewan2, kalau mau renang or main ya ke jungle bogor atau jungleland aja. Walaupun bagus juga di taman safari sudah lengkap begitu.
Tapi karena kita datang sudah terlalu siang, jadi nggak bisa lagi menikmati pertunjukan
lumba2 dan singa. Menurut kakak Aqila mama mesti diet, biar nggak sedikit2 kecapean terus. Hehe.....it's 4.30pm kaaaaak...sebentar lagi taman safari akan tutup. So kita langsung selesaikan aja jalan2 di taman safari.
Eh ternyata kita kejebak macet dari jam 5 sampai jam 8 di puncak. Alasannya karena
penuh kendaraan aja dan ada beberapa mobil yg mogok, yang ngga disiplin maunya selap selip. Mau istirahat di cimory yah penuhhhh...nasib. Saat masuk gadog sih lancar jaya.
Sampai Bogor jam 8.30 malam dan beli sate Munib favorit si papa dulu di jembatan
merah Bogor. Karena macet panjang bikin kita semua kelaparan.
Yah maklum, jalan2 ke taman safari itu dadakan, di rencanakan hanya sehari sebelumnya,
kurang perbekalan. Next time akan much better lah.
Tapi it was good, nggak ada penyesalan, happy. Full of Joy. Biasanya kalau jalan2 ngga
begitu direncanakan ya pasti jadi aja, sukses, kalau terlalu direncanakan biasanya malah udahannya yah flat aja, malah suka nggak jadi.
Bangga juga punya taman safari indonesia yang letaknya di Bogor, dikota kelahiran sendiri.
Hewannya terawat, kondisi hutannya bagus utk tempat tinggal hewan2 itu. Dan kayanya nanti akan ada tambahan hewan panda.
Sekian cerita jalan2 ke Taman Safari Indonesia Bogor
|
Comments
Post a Comment